saya teringat , dengan masa lalu saya ,
ketika saya duduk di bangku SD ,
rutin setiap hari jum'at berjalan-jalan di sawah ,
memandang alam nan indah ,
bermain lumpur sesuka hati ,
kadang , usil mencuri buah-buahan milik bapak dan ibu petani ,
tapi saya bisa melihat ,
bagaimana kondisi sawah itu sekarang ,
berubah menjadi sebuah toko besar nan megah ,
yang menjual beras serta bahan pangan lainnya ,
tak ada lagi jum'at indah yang saya lalui seperti dulu lagi ,
tak ada lagi buah segar siap petik setiap jum'at yang selalu saya makan ,
berganti menjadi toko besar .
lalu siapa yang harus saya salahkan ?
tiada yang salah memang , hanya saja musibah itu Allah yang memberi rezeki pun Allah yang memberi ,
tak adil rasanya jika menolak dan menyalahkan musibah dari Allah .
saya rindu dengan hijaunya tanah kelahiran saya ,
meski waktu kecil , saya takut dengan kabut tebal ,
namun , akhir-akhir betul saya merindukan kabut tebal yang biasanya menghantar saya menuju sekolah saya ,
kabut yang memberi kesejukan bagi tumbuhan maupun saya ,
kabut yang menyejukkan itu berganti dengan polusi panas nan pengap yang mengganggu paru-paru saya tercinta ,
serta organ-organ tubuh lain yang saya cintai ,
dewasa ini , saya sering tanya ,
darimana toko besar itu mendapatkan beras ? ataukah dari sawah yang lain ? apa mereka menanam beras per biji di rumahnya yang megah ? saya bingung dengan kemunafikan mereka ,
darimana mereka mendapat beras yang sehari-hari saya makan itu ?
jika setiap hari banyak manusia yang membutuhkan makan , banyak pula manusia yang mendirikan bangunan , dan seharusnya semakin banyak pula lahan pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka ,
bukan untuk bangunan ,
adilkah itu bagi rakyat kecil ?
ketika lahan subur di daerah saya , dijadikan terminal , dibangunkan gedung-gedung pencakar langit ,
hingga saya kehilangan tempat untuk menanam padi dan tanaman lain ,
adilkah itu ?
adilkah ?
kenapa tidak lahan yang tandus saja yang dibangunkan gedung dan terminal ?
Beri saya alasan agar rindu saya sedikit terobati.
Sabtu, 16 April 2011
Bumiku di masa kecilku
Diposting oleh
Iradah Jayanti
di
06.14
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar