Sabtu, 16 April 2011

Bumiku di masa kecilku

saya teringat , dengan masa lalu saya ,
ketika saya duduk di bangku SD ,
rutin setiap hari jum'at berjalan-jalan di sawah ,
memandang alam nan indah ,
bermain lumpur sesuka hati ,
kadang , usil mencuri buah-buahan milik bapak dan ibu petani ,
tapi saya bisa melihat ,

bagaimana kondisi sawah itu sekarang ,
berubah menjadi sebuah toko besar nan megah ,
yang menjual beras serta bahan pangan lainnya ,
tak ada lagi jum'at indah yang saya lalui seperti dulu lagi ,
tak ada lagi buah segar siap petik setiap jum'at yang selalu saya makan ,
berganti menjadi toko besar .
lalu siapa yang harus saya salahkan ?
tiada yang salah memang , hanya saja musibah itu Allah yang memberi rezeki pun Allah yang memberi ,
tak adil rasanya jika menolak dan menyalahkan musibah dari Allah .
saya rindu dengan hijaunya tanah kelahiran saya ,
meski waktu kecil , saya takut dengan kabut tebal ,
namun , akhir-akhir betul saya merindukan kabut tebal yang biasanya menghantar saya menuju sekolah saya ,
kabut yang memberi kesejukan bagi tumbuhan maupun saya ,
kabut yang menyejukkan itu berganti dengan polusi panas nan pengap yang mengganggu paru-paru saya tercinta ,
serta organ-organ tubuh lain yang saya cintai ,
dewasa ini , saya sering tanya ,
darimana toko besar itu mendapatkan beras ? ataukah dari sawah yang lain ? apa mereka menanam beras per biji di rumahnya yang megah ? saya bingung dengan kemunafikan mereka ,
darimana mereka mendapat beras yang sehari-hari saya makan itu ?
jika setiap hari banyak manusia yang membutuhkan makan , banyak pula manusia yang mendirikan bangunan , dan seharusnya semakin banyak pula lahan pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka ,
bukan untuk bangunan ,

adilkah itu bagi rakyat kecil ?
ketika lahan subur di daerah saya , dijadikan terminal , dibangunkan gedung-gedung pencakar langit ,
hingga saya kehilangan tempat untuk menanam padi dan tanaman lain ,
adilkah itu ?
adilkah ?
kenapa tidak lahan yang tandus saja yang dibangunkan gedung dan terminal ?
Beri saya alasan agar rindu saya sedikit terobati.

0 komentar:

Posting Komentar